Selasa, 19 Oktober 2010

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Sehingga dalam penyampaian pesan dapat diterima dengan baik dan lebih mudah dimengerti..

Untuk mendapatkan kalimat yang efektif harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

  • Keterpaduan

Yang dimaksud dengan keterpaduan (koherensi) adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk unsure pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa, tanda baca, dan fungsi sintaks S-O-P-Pel-Ket.

Beberapa kriteria yang harus diperhatikan :

1. Kalimat tidak bertele-tele harus sistematis.

2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek –agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.

· Surat itu sudah saya baca.

· Saya sudah membaca surat itu.

3. Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/ tentang.

· Buku itu menceritakan tentang raja-raja.

Contoh kalimat yang koheren :

o Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.

o Saya sudah menyarankan kepada mereka untuk merivisi anggaran proyek ini.

o Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.

Contoh kalimat yang tidak koheren :

o Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.( Tidak memiliki subyek yang jelas)

o Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah merevisi anggaran itu proyek.(Terdapat kesalahan pada pemakaian kata dan frasa)

o Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. (unsure S-P-O tidak berkaitan erat)

  • Kepararelan

Yang dimaksud dengan kepararelan (kesejajaran) adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai didalam kalimat. Misalnya jika unsure pertama menggunakan verba, maka unsur kedua dan seterusnya juga harus menggunakan verba.

Contoh kalimat yang memiliki kesejajaran :

o Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan catalog, dan pelabelan buku.

o Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu meningkatkan mutu produk, meninggikan frekuensi iklan, dan menggencarkan pemasaran.

Contoh kalimat yang tidak memiliki kesejajaran :

o Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku-buku diberi label.

o Dalam rapat diputuskan tiga hal pokok, yaitu peningkatan mutu produk, memperbanyak waktu penyiaran iklan, dan pemasaran yang lebih gencar.

  • Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan adalah adanya upaya menghindari pemakaian yang tidak perlu. Hemat disini berarti tidak memakai kata-kata mubazir, tidak mengulang subyek, tidak menjamakkan kata yang memang sudah berbentuk jamak.

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan :

1. Menghilangkan pengulangan subyek yang sma pada anak kalimat.

· Jika penumpang berbeda namanya dengan tiket, penumpang batal berangkat.

· Jika berbeda namanya dengan tiket, penumpang batal berangkat.

2. Menghilangkan pemakaian superordinat pada hiponim kata.

Misal: Hari Minggu = Minggu

Warna Putih = Putih

Mobil Freed = Freed

· Pada hari Minggu, ayah baru membeli mobil freed warna putih.

Semua orang mengetahui bahwa Minggu adalah nama hari, jadi tidak perlu ditulis kembali kata hari. Begitu pula dengan mobil dan warna.

3. Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.

Contoh kalimat yang hemat :

o Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Gubernur DKI dilakukan perundingan perparkiran.

o Agar Anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik, belajarlah sungguh-sungguh.

Contoh kalimat yang tidak hemat :

o Dalam pertemuan yang mana hadir Wakil Gubernur DKI dilakukan suatu perundingan yang membicarakan tentang perparkiran.

o Agar supaya Anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik Anda harus belajar dengan sungguh-sungguh.

· Kelogisan

Yang dimaksud dengan kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis dan masuk akal.

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan :

1. Kalimat aktif dan pasif harus jelas.

2. Subyek dan keterangan harus jelas.

3. Pengantar kalimat dan predikat harus jelas.

4. Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas.

5. Subyek tidak ganda.

6. Predikat tidak didahului kata yang.

Contoh kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa :

o Kambing sangat senang bermain hujan. (padahal kambing tergolong binatang antiair)

o Tumpukan uang itu terdiri atas pecahan ribuan, ratusan, sepuluh ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan.(tidak runtut dalam merinci)

· Ketepatan

Yang dimaksud dengan ketepatan adalah kesesuaian/ kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membangun suatu kalimat sehingga terbentuk pengertian yang bulat dan pasti.

Beberapa yang harus diperhatikan :

1. Pemakaian kata harus tepat.

2. Kata berpasangan harus sesuai.

3. Menghindari peniadaan preposisi.

Contoh kalimat yang tidak memperhatikan faktor ketepatan :

o Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sehingga petang.(salah dalam pemakaian kata sehingga)

o Manajer saya memang orangnya pintar. Dia juga bekerja dengan dedikasi tinggi terhadap perusahaan. Namun demikian, dia…(salah memakai frasa namun demikian)

Contoh kalimat yang memperhatikan faktor ketepatan :

o Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai petang.

o Manajer saya memang orangnya pintar. Dia juga bekerja dengan dedikasi tinggi terhadap perusahaan. Walaupun demikian, dia…

· Kesatuan

Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Dengan satu ide kalimat bias panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu unsure pilihan, bahkan dapat mempertentangkan unsur pilihan yang satu dan yang lainnya.

Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya :

Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit.(terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal)

Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya :

Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit untuk membangun gedung sekolah baru.

· Kecermatan

Yang dimaksud kecermatan adalah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:

1. Hindari penanggalan awalan

Contoh :

o Saya keberatan jika harus mencantumkan nama ahli bahasa itu pada buku perdana hasil karya sendiri karena berbagai pertimbangan.

o Saya berkeberatan jika harus mencantumkan nama ahli bahasa itu pada buku perdana hasil karya sendiri karena berbagai pertimbangan.

2. Hindari peluluhan bunyi /c/

Contoh :

o Ia menyintai calon istri sehingga menyiptakan puisi terindah sebagai mas kawin di hari pernikahannya.

o Ia mencintai calon istri sehingga menciptakan puisi terindah sebagai mas kawin di hari pernikahannya.

3. Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh

Contoh :

o Tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) berusaha memromosikan, dan mensosialisasikan Undang-Undang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

o Tanpa mengkesampingkan kodratnya sebagai perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) berusaha mempromosikan, dan menyosialisasikan Undang-Undang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

4. Hindari pemakaian kata ambigu

Contoh :

Saya menerima uang dua puluh lima ribuan. Berapa jumlah yang tepat ?

o Saya menerima uang 25 lembar ribuan. Saya menerima uang Rp 25.000,00.

o Saya menerima uang 20 lembar lima ribuan. saya menerima uang Rp. 100.000,00.

Sumber :

Kuntarto, Ninik M. 2007. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir. Mitra Wacana Media. Jakarta. 2007

Finoza, Lamuddin.2008.Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa NonJurusan Bahasa.Jakarta : Diksi Insan Mulia.

1 komentar:

  1. Saya ingin bertanya tentang kecermatan pada point Hindari bunyi s, p, t, dan k. Ketika kata mengkesampingkan dan mempromosikan huruf k dan p tidak luluh, tetapi mengapa ketika kata menyosialisasikan huruf s nya luluh? Mohon penjelasannya. Terimakasih

    BalasHapus